Senin, 19 November 2018

Mencintai Jungkook BTS, salah? (1)

Diposting oleh Pebri Haloho di 16.07
Aku adalah trainee yang termotivasi menjadi idol sejak kecil, namun aku nampaknya belum mampu menjadi apa yang aku impikan bahkan setelah 2 tahun menjadi trainee.

Satu-satunya penyemangatku adalah lelaki yang menjadi temanku saat aku susah dan saat aku senang dari hari pertama kami menjadi trainee. Namanya adalah Jungkook. Dia adalah anak yang berbakat dan baik hati, sebelumnya dia seorang yang sangat pemalu dan pendiam. Sampai kami akhirnya diterima menjadi trainee di Big Hit, Jungkook dan aku sudah saling kenal. Kami melewati banyak masa-masa sulit bersama, meskipun kami jarang bertemu secara langsung.

¬ Flashback...


Jungkook meskipun umurnya masih 15 tahun, dia orang yang sangat bersemangat dan pekerja keras, dia juga selalu bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan kepadanya dan menyelesaikannya tanpa cela.

Dia cepat belajar dan menjadi salah satu trainee yang sudah pasti akan debut dalam waktu dekat. Teman-teman yang lainnya yang memiliki bakat tersendiri yang mencolok Namjoon, Hoseok, Yoongi, Jin, Taehyung dan Jimin juga dapat dipastikan akan debut bersama Jungkook. Mereka semua hampir punya passion yang sama. Mereka selalu merasa terbebani ketika mereka tidak melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Diluar pekerjaan sebagai calon idol, mereka juga nampaknya sangat akrab dan jarang terlibat cekcok dengan trainee lainnya. Mereka semua baik, termasuk kepadaku.



Produser Bang Shi Hyuk sudah lama mengincar mereka untuk segera dijadikan Idol, aku tahu itu. Dan aku selalu mendukung mereka, bahkan ketika aku belum tahu kapan aku akan debut. Dengan kemajuan yang mereka alami setiap harinya, mereka semakin sibuk latihan, mempersiapkan debut. Disela-sela kesibukan Jungkook, dia masih sempat datang ke taman tempat kami sering bercanda dan menceritakan beban kami bersama teman-teman yang lain. Dan hampir setiap hari Jungkook datang ke taman itu, kadang aku bergabung dengan Jungkook dan saling bertukar pikiran. Beberapa kali aku dan anak perempuan lainnya melontarkan ketidaksanggupan kami menjadi trainee kepada teman-teman yang lain, tapi Jungkook adalah orang yang paling menyemangatiku. 


Dulu, akulah orang yang paling sering bersembunyi di taman ini, sambil menangis ingin pulang. Pernah sekali aku dinyatakan hilang setelah tidak kembali ke asrama satu hari penuh, dan tidak ada yang memperdulikanku sampai akhirnya Jungkook datang dengan napas terengah-engah. Waktu itu kami masih sangat muda, sama-sama 15 tahun dan sangat rentan dengan siksaan psikologis. Namun Jungkook nampaknya lebih dewasa dari aku.

Saat dia melihatku tertidur di taman karena kelelahan menangis, dia menggendongku sampai ke asrama. Aku terbangun dipunggung anak seusiaku, namun punggungnya lebih besar dari yang ku bayangkan, Jungkook sangat kuat, walalupun begitu aku tidak ingin berlama-lama membebaninya. Sampai di asrama, kami sudah tidak boleh masuk lagi, dan sudah pasti keesokan harinya akan dihukum. Aku semakin ketakutan, apalagi saat ini aku menambah masalah karena menjerumuskan Jungkook bersamaku.


Aku panik dan menangis lagi. Tapi Jungkook berusaha menangkanku.
A : "Maafkan aku Jungkook, harusnya kau tidak perlu mencariku... "
JK : "Hey, aku tidak bisa membiarkanmu di taman sendirian. Aku yang harusnya minta maaf karena sebenarnya aku tahu kau ada disana dari tadi siang, namun aku tidak berani mengajakmu pulang. Aku lihat kau menangis sendiri, tapi aku pikir kau hanya ingin sendiri sampai sore dan kembali ke asrama saat malam hari sebelum asrama di tutup. Tapi ternyata ada yang tertidur seperti anak sapi. Bahkan aku bangunkan kau tak terbangun sedikitpun, aku takut kau diculik dan tidak sadarkan diri meski sudah dibekap dan ditodong senjata api. Hahaha" Jungkook menatapku yang masih gusar tidak jelas.


A : "Ah.. aku tidak bisa dibangunkan ya tadi?" tanyaku agak malu.
JK : "Sudahlah.. kau susah dibangunkan dan badanmu berat sekali!"
A : "Maaf. Maaf. Maaf. Jungkook maaf merepotkanmu. Aku, aku akan balas kebaikanmu suatu saat Jungkook."
JK : " Kalau kau mau balas kebaikanku, mulai besok kau hilangkan kebiasaan merengek pulang ke rumahmu itu dan bersiaplah menjadi Idol sesungguhnya. Kau harus berjanji padaku, kalau kau, apapun halangan yang datang padamu, kau harus tetap berjuang menjadi apa yang kau impikan. Setuju?"


Mataku kembali berkaca-kaca..

JK : "Loh, kenapa menangis lagi? Aku serius!"
A : "Te.. ima..a..sih..." suararaku seolah lengket di tenggorokanku.
JK : " Hehe.. lucu deh kalau nangis." kata Jungkook sedikit berbisik.

Hari itu aku berhutang pada Jungkook, dan aku harus bekerja keras agar bisa debut. Tapi, perhatian Jungkook padaku benar-benar membuatku jatuh cinta padanya. Kali ini aku benar-benar mencintai Jungkook bukan karena visual ataupun bakat yang melekat pada dirinya, tapi karena aku mengenal pribadinya.




***


0 komentar:

Posting Komentar

Say something please...

 

BLOG MISS PEBRI Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea