Kamis, 26 Mei 2011

Numpang Coret-Coret .. :)

Diposting oleh Pebri Haloho di 21.48 0 komentar
Ada apa dengan otak manusia seperti mereka?

 Dari pertama, bahkan sebelum aku kenal mereka (secara tidak langsung), mereka uda nunjukin sifat buruk. Selalu berbuat hal-hal yang menunjukkan mereka itu tidak suka dengan aku (khususnya), dan kelasku (umumnya). Bukan berarti karena satu orang dari anggota kami berbuat salah sedikit (itu pun tidak bisa dibilang salah), jadi mereka bisa seenaknya aja. Kali ini sudah untuk kesekian kalinya mereka masuk tanpa minta izin pada kelas kami, padahal jam itu masih jam mata kuliah kami. Dan paling membuat kami semakin ngga simpatiknya, mereka bukannya nanya sama komting kami. Malah main masuk aja. Padahal pintu kelas uda di tutup. PUNYA OTAK GA SIH??

Sebenarnya wajar aja kelakuan mereka gitu. Bisa kuliah aja, harus dari jalur KHUSUS (ext). Bukannya merendahkan, cuma memang dosen juga bilang seperti itu. Sedangkan kemaren, pas ada asisten dosen di dalam yang lagi ngajar, mereka MAKSA kali mau masuk kelas kami. Padahal bukan jam kuliah mereka. Seharusnya mereka masuk setelah habis jam kami, ini kok malah sok ngerasa kelas itu khusus kelas mereka ya? Agak bingung juga. Katanya uda kakak stambuk, tapi nentukan jam rosternya aja ngga bisa. Miris.
 Jadinya, bukan cuma aku aja yang ngga suka ngeliat mereka. Teman sekelas aku juga ngga ada yang suka sama mereka. Komting kami bukannya ngga marah, cuma kurang koordinasi sama komting KAKAK STAMBUK kami TERCINTA itu. LOL! Atau mungkin mereka, sama-sama ngga perduli. Masalahnya kami serasa HAK kami direbut aja. Kan di roster uda jelas ditulis jam masuk mata kuliahnya kapan. Kok mereka  yang uda lebih lama kuliah dari kami, nunjukin hal yang ngga bagus gitu?

Kalo masalah karna kami reguler dan mereka ngga, itu kan bukan salah kami. Dan sampai lulus pun itu ngga akan bisa diganti. Terima nasibmu lah ... (kalo kata bang Adolf sih gitu). Takutnya, masalahnya bukan karna itu. Takutnya masalah personal disebar-sebarin ke satu kelas, jadi timbul ormas-ormas dan golput diantara mereka. Kalo ngeliat kakak seperti mereka, pengen ngelapor sama ketua jurusan aja. Sayangnya semester ini udah mau habis. Ngga ada guna juga lapor sama kajur.
Udah aku sebenarnya dari lubuk hati yang paling dalam pengen ganti universitas, malah ditambahain sama kelakuan kakak stambuk yang macam [SENSORED], jadi makin muaklah kuliah.

 Bukan salahku ...

 Bukan salahku ...

 Bukan salahku ...

Tolonglah kalian tunjukkan sedikit akrediatas kalian di depan kami kak.. Supaya ada hormat kami. Jangan buat kami benci sama kalian yang sebenarnya ngga patut di benci. Jangan karena STATUS, jadi ngga enakan kita selama 3 tahun lagi. :D
Kalo ada yang mau dibilang sama kami, bilang aja lah. Apa salah kami makanya kalian jadi sinis gitu padahal udah di senyumin dari jarak 2 meter? Bilanglah. Kalo kami anggap masalahnya karena memang kami yang salah, kami bisa intospeksi diri kan. Atau kalo bisa, kami keluar langsung dari kampus itu.

WE 'R NOT




Selasa, 17 Mei 2011

SISTEM SARAF

Diposting oleh Pebri Haloho di 12.43 0 komentar
BAB I

PENDAHULUAN


Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas sel neuron yang mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi.

Fungsi dasar sistem saraf adalah untuk membuat organisme menjadi terbiasa terhadap lingkungannya dan merangsang organisme agar menyesuaikan diri secara menguntungkan terhadap lingkungannya.Sistem saraf juga berperan dalam mengatur lingkungan dalam dan menjadi tempat penyimpanan (penimbunan) informasi.

Sistem saraf pada hewan vertebrata terdiri atas dua bagian utama :

1.      Sistem saraf pusat,yang terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang (korda spialis).

2.      Sistem saraf tepi, yang terdiri atas sistem saraf aferen dan sistem saraf eferen.

Sistem saraf eferen terbagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom,sedangkan sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.Sistem saraf pusat merupakan pusat koordinasi,yang mengkoordinir semua informasi saraf yang keluar dan masuk.

Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang terdiri dari serabut-serabut saraf yang keluar dari sistem saraf pusat. Serabut saraf aferen adalah serabut saraf yang membawa impuls dari resptor ke sistem saraf pusat, sedangkan sistem saraf eferen adalah yang membawa impuls dari sistem saraf pusat ke efektor.

Sistem saraf sadar tersusun atas serabut saraf motorik yang menginervasi otot- otot rangka, sedangkan sitem saraf otonom tersususn atas serabut saraf  yang menginervasi otot-otot polos, otot jantung, dan kelenjar-kelenjar.





BAB II

PEMBAHASAN



1. SISTEM SARAF PUSAT


Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang belakang (Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

  1. Duramater; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Diantara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
  2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela - sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
  3. Piamater. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

  1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
  2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
  3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.



A. OTAK

Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.

Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.

Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus milyar neuron.

Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif.



Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

  •    Otak besar (serebrum)

       Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

  •   Otak tengah (mesensefalon)

        Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

  • Otak kecil (serebelum)

   Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

  •  Sumsum sambung (medulla oblongata)

    Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

  •   Jembatan varol (pons varoli)

     Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.





B. SUMSUM TULANG BELAKANG

Sumsum tulang belakang (medula spinalis)


Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.


2.SISTEM SARAF TEPI  (SARAF PERIFER)

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

 


Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya


1. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.

Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:

  1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
  2. lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
  3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.

Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.

Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.

a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher,bahu,dan diafragma.

b.      Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.

c.       Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.


2. Saraf Otonom

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. 


Tabel Fungsi Saraf Otonom

Parasimpatik
Simpatik
  • mengecilkan pupil
  • menstimulasi aliran ludah
  • memperlambat denyut jantung
  • membesarkan bronkus
  • menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
  • mengerutkan kantung kemih
  • memperbesar pupil
  • menghambat aliran ludah
  • mempercepat denyut jantung
  • mengecilkan bronkus
  • menghambat sekresi kelenjar pencernaan
  • menghambat kontraksi kandung kemih

 

Fungsi Otak Kanan dan Kiri

Mengajar haruslah melibatkan otak kiri dan kanan siswanya. Jika tidak melibatkan kedua fungsi otak itu, ketidakseimbangan akan terjadi bagi diri siswa. Potensi salah satu otak itu akan lemah dan semakin lemah. Untuk itu, semua guru/dosen/trainer ketika mengajar haruslah menggunakan strategi pelibatan otak kiri dan kanan siswanya.

Otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri dengan fungsi yang berbeda. Otak kanan diidentikkan tentang kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap.Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.

Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.

Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.

Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.

Berdasarkan kekuatan fungsi masing-masing, berarti, kedua fungsi otak manusia itu sangat diperlukan dalam menghadapi hidup. Begitu pula, bagi siswa, pembiasaan penggunaan kedua fungsi otak itu sangat bermanfaat dalam perjalanan dirinya menuju kedewasaan. Dengan begitu, guru/dosen/Trainer dalam mengajar di kelas, metode apapun yang digunakan, sebaiknya berbasis otak kanan dan kiri.

Doug Hall mengatakan, dominasi kerja otak orang mempengaruhi kepribadian : Si otak kanan : humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi, berantakan-kacau, ede = ekspresi diri, lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar, tukang sorak, “pelanggar aturan”, bebas, spontan.
Si otak kiri : serius, rumit, membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, ide = profitabilitas, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam, pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.



Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau kelainan lainnya. Contoh penyakit pada sistem saraf manusia:

1. Meningitis


Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus, sehingga dapat menular.

2. Multiple schlerosis (MS=Sklerosis Ganda atau disseminated sclerosis)

MS merupakan penyakit saraf kronis yang mempengaruhi sistem saraf pusat, sehingga dapat menyebabkan gangguan organ seperti: rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara, depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.

3. Nyeri saraf


Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti: kehilangan rasa, kebas. urat saraf kejepit dan penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).



4. Hidrocephalus


Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh.


5. Penyakit urat saraf kejepit


Penyakit saraf kejepit sering terjadi pada leher, pinggang dan telapak tangan.

6. Parkinson,dengan gejala tangan dan kaki gemetar.


7. Gegar otak, terjadi karena otak mengalami kerusakan.


8. Imsomnia atau lupa ingatan sementara.


9. Gangguan organ dan fungsinya karena kerusakan saraf tulang belakang.








BAB III

PENUTUP



Sistem saraf terbagi atas 2 bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi(perifer).Sistem saraf berfungsi sebagai Sistem yang  mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan dengan sistem koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon dan berikut inilah pengertiannya.

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak terbagi atas 3 bagian yaitu:

a.       Otak    besar    {Cerebrum)  ini  merupakan    pusat dari saraf   utama yang tugasnya itu untuk mengkoordinasikan semua kegiatan yang disadari.

b.      Sementara kalu Otak tengah (Mesenchefalon) itu berfungsi sebagai pusat refleksi pupil pada mata dan sebagai pengatur keseimbangan tubuh.

c.       Sedangkan Otak kecil (Cerebellum) ini merupakan pusat dari suatu keseimbangan, koordinasi gerak,dengan penghalusan gerak.

d.      Dan kalau Sumsum lanjutan {Medulla oblongata) ini dapat menghubungkan otak kecil dengan sumsum tulang belakang.



Sistem saraf tepi(saraf perifer)  merupakan sistem saraf yang dapat menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi, terdiri ini dari sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).

1.      Sistem saraf sadar yang fungsinya itu untuk mengontrol kegiatan seluruh tubuh yang cara kerjanya diatur oleh otak.

2.      Sistem saraf tak sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya itu tidak dapat diatur otak. Saraf ini meliputi susunan saraf simpatik dan parasimpatik. Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik berdasarkan pada posisi ganglion. Ganglion pada saraf simpatik menempel di sepanjang sumsum tulang belakang, sedangkan ganglion saraf parasimpatik menempel pada organ yang dibantu kerjanya, seperti sekresi keringat, denyut jantung, dan gerak saluran pencernaan. Fungsi kerja saraf simpatik dan parasimpatik adalah berlawanan









DAFTAR PUSTAKA



Tim Dosen Biologi Umum.2010.Biologi Umum I.Medan:FMIPA Unimed.



Tim Dosen Struktur Hewan.2010.Struktur Hewan.Medan:FMIPA Unimed.



Tim KSM.1984.Belajar Efektif Biologi.Bandung:Armico.



Yatim,Wildan.1982.Biologi.Bandung:Tarsito.



Rachman,Dedi.1994.Intisari Biologi.Bandung:Pustaka Setia.



http://www.klik belajar.com/saraf-pusat-manusia.html.10/10/2010







http://id.wikipedia.org/wiki/sistem-saraf-tepi.html.10/10/2010.

         

 

CERITA

Diposting oleh Pebri Haloho di 12.25 0 komentar

CERITA



            Pagi ini aku akan berangkat ke sekolah baruku. Melanjutkan apa yang kedua orang tua ku inginkan. Aku harus masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Dan, akhirnya aku lulus di sekolah akademik yang setiap siswa seangkatanku pasti menginginkan bersekolah di sana. Karena hanya siswa yang berprestasi yang dapat bersekolah di tempat itu.
Berbeda dengan aku. Aku sama sekali tidak ingin melanjut ke tempat yang penuh dengan tekanan. Aku ingin bersekolah di tempat yang biasa saja, asalkan ada guru yang bisa mengajar dan teman-teman lamaku disana.
            Tapi ini semua harus ku lalui, karena aku tidak ingin mengecewakan orang tuaku. Kemarin malam sebelum hari penerimaan murid baru, aku menentang keras untuk bersekolah di sekolah itu. Bahkan aku mengalami depresi saat orang tuaku membentakku agar aku mau bersekolah di tempat itu. Dan seperti biasa, kata-kata mereka tidak dapat aku bantah.
            Pagi ini adalah pagi yang aku tidak inginkan. Aku berusaha memikirkan jalan terbaik untuk masalahku ini, tetapi waktuku hanya semalaman, dan aku masih belum meiliki jalan keluar yang terbaik. Hatiku mulai gelisah. Aku berusaha untuk menyanyakan kembali pada orang tuaku.
            “Ma, apa aku harus bersekolah di tempat itu?” tanyaku.
            “Kenapa lagi sayang? Kamu ini sudah bagus dapat sekolah di situ. Itukan sekolah terbaik di kota ini, masa kamu mau melepasnya?” kata mamaku, dan aku tahu dengan pasti mama sebenarnya menjawab pertanyaanku itu dengan jawaban “Ya, Harus.!”.
            Aku tertunduk dan berusaha menunjukkan pengekangan diriku pada orang tuaku, tapi sepertinya mereka tidak akan mengubah keputusan mereka.
            “Ya sudah kalau begitu, kita berangkat ya sayang.” kata papa mengajakku.
            “Emmm .. Aku pergi sendiri aja pa, lagian arah tempat kerja papa kan lain sama sekolah baruku. Berangkat ya ma, pa.” aku bergegas mengambil sarapanku di atas meja dan menyambar keluar.
            “Hati-hati ya sayang …” kata mama dan papa serentak. Meski aku sama sekali tidak berniat untuk hati-hati di jalan, tapi aku menjawab “iyaaa…”
            Dengan langkah lesu aku menapaki jalan menuju stasiun bus yang sampai ke tempat yang aku tidak sukai itu, dan stasiun bus itu lumayan jauh. Jarum jam di pergelangan tanganku menunjukkan pukul 07.00 WIB. Dan aku tahu aku pasti terlambat.
            Aku merasa hari ini akan jadi hari yang buruk. Dan buruk, dan buruk, dan lebih buruk lagi. Dalam pikiranku hanya ada kekesalan pada orang tuaku.
            ‘Tiiinn… tiiinnn…’ bunyi klakson motor seseorang yang berkendara di belakangku. Aku berusaha jalan semakin ke pinggir, meski sebenarnya aku sudah berjalan di pinggir.
            ‘Tiiinnnnnn… tiiiiiiiinnnnnnnnnn…!!’ bunyi itu lagi. Dan kali ini sepertinya sangat memaksaku. Tapi aku tidak menolehkan wajah sedikitpun kearah bunyi itu berasal. Aku hanya berusaha memelankan langkahku agar dia bisa segera melewati aku.
            ‘Tiinnn.. tiiinn….tinnn…’ bunyi itu berulang ulang. Dan aku mulai bertanya-tanya apa sebenarnya yang diinginkan pengemudi itu. Aku menghentikan langkah kakiku dan membalikkan badan. Hendak menanyakan apa yang diinginkan pengemudi itu, tapi sesaat setelah aku melihat sosok yang memekai seragam yang sama denganku, aku diam.
            Lalu dia memelankan laju motornya dan dengan tersenyum menyapaku. “Hei, kita satu sekolah kan. Kita udah hampir telat ni, kamu bareng aku aja ya.” Katanya dengan wajah yang sangat ramah. Yang belum pernah ku dapatkan dari orang lain selain teman atau saudaraku. Bahkan tidak dari kedua orang tuaku.
            Aku masih diam, firasat buruk mulai muncul. Aku tidak tahu apakah dia adalah orang yang benar ingin membantuku, atau hanya sekadar basa-basi saja, seperti kebanyakan orang lakukan didepanku.
            “Heiii… ayo buruan.. ntar kita makin telat ni..” katanya sambil menarik tanganku. Aku baru melihat ada orang yang begitu berani terhadap orang yang tidak dikenal sama sekali. Tapi, aku ikuti kemauannya juga, aku duduk diboncengan.
            Kemudian dia maju dengen kecepatan tinggi, seakan berselancar di udara. Aku terpaksa menahan rokku, sementara pegangan yang lain meski sudah kupegang erat, tapi tetap tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhku. Mungkin ini kecanggungan tubuh orang yang tidak terbiasa naik motor.
            “Eh, kamu pegangan ke aku. Nanti kamu jatuh.” suaranya jelas ditelingaku meski ia memakai helm.
            Aku tidak mengindahkan permintaannya yang satu ini. Mungkin dia sadar kalau aku tidak ingin menyentuhnya. Dia memperlambat kecepatan motornya.
            “Heii… kamu apa enggak takut terlambat ni??” tanyanya.
            Aku hanya diam.
            “Emmm, kamu kelas apa?” tanyanya lagi, kali ini dia menoleh kearahku. Karna aku merasa pertanyan itu cukup logis dan mudah untuk di jawab, aku menjawabnya, “Kelas junior B”.
            “Ohh…. Ternyata anak junior B, deketan dong sama kelasku. Aku kelas junior A.” katanya dengan senyum. Dia menjawab pertanyaan yang seharusnya aku tanyakan terlebih dahulu.
            “Suka sekolah di situ nggak?” tanyanya lagi. Kali ini pertnyaan yang sangat mengena padaku. Baru kai ini aku dimintai pendapat tentang apakah aku suka sesuatu atau tidak. Biasanya orang tuaku menyediakan semuanya tanpa memikirkan aku akan suka atau tidak. Termasuk mendaftarkanku dan menyuruhku mengikuti tes saringan masuk sekolah akademik. Tapi dia menanyakan hal yang berbeda dari kebanyakan orang lain. Teman-temanku saja tidak menanyakan bagaimana perasaanku. Mereka hanya menyelamatiku saja saat mengetahui aku lulus.
            “Emm.. tidak.” jawabku singkat. Aku merasa dia akan banyak mempertanyakan hal-hal lainnya yang tidak wajar karena jawabanku itu.
            “Hehehe, kok sama? Aku juga nggak suka sekolah di sekolah akademik. Meski orang lain ingin sekali, tapi aku lebih suka di sekolah biasa aja. Kamu kenapa nggak suka?” pertanyaan yang sudah ku tebak.
            “Emm, aku juga lebih suka bersekolah di tempat yang biasa.” jawabku.
            “Oooo… hahaha….” balasnya.
            Mungkin dia juga merasa janggal berbicara denganku. Dan 15 menit kemudian, kami tiba di sekolah.
            Dia langsung memarkirkan motornya, dan bergegas ingin masuk ke barisan. Tapi aku sebaliknya, aku bahkan tidak mempercepat langkah kakiku. Dia menoleh, dan menarik tanganku.
            “Kita bener-bener udah terlambat nihh..” katanya menarik tanganku dan dengan setengah berlari.
            Tak mujur, seorang guru yang berda di dekat piket melihat kami. Dan kami harus menghadap pada guru itu.
            “Kalian berdua, cepat kemari!!” teriak guru yang kelihatannya galak itu. Kami menuruti perintah guru itu.
Kulihat laki-laki yang menarik tanganku ini masih menunjukkan wajah gembira, dia masih bisa tersenyum walaupun sepertinya dia tahu kalau akan ada masalah yang akan dihadapinya. Aku berpikir, apa benar dia yang sudah masuk sekolah favorit, dan juga kelas favorit, merasa tidak suka bersekolah di tempat yang paling spesial? Dan tidak ada jawaban yang pasti, karena aku hanya menanyakan hal itu dalam hati.
Dia menarikku dan menghampiri pak guru yang berdiri sekitar seratus meter di depan kami.
            “Maaf pak, kami terlambat.” katanya kepada guru itu.
            “Kalian berdua ini siswa yang bagaimana? Hari ini upacara penerimaan siswa baru, tapi kalian berdua terlambat. Kenapa kalin terlambat?” tanya lelaki paruh baya itu sedikit marah. Dan banyak lagi ucapan guru itu yang sama sekali tidak enak di dengar. Aku hanya bisa diam, tertunduk dan hampir menangis. Aku tidak pernah dimarahi seperti ini sebelumnya. Di sekolah lamaku, aku bahkan dijadikan anak emas.
            “Maaf pak, tadi ban motor saya bocor, jadi dia menolong saya ke bengkel di jalan pak.” tiba-tiba laki-laki yang berada di sebelahku ini berbicara.
            Pak guru yang sepertinya sudah bosan memarahi kami,  hanya diam saja mendengar alasan siswa laki-lakinya itu. Dan upacara pun sepertinya menjelang akhir.
            ‘Kalian tahu, hari ini kalian tidak mengikuti upacara penerimaan, jadi kalian tidak diterima di sekolah ini sebagai siswa.” kata guru itu. Sontak kami berdua terkejut.
“Masa karena terlambat beberapa menit saja pada upacara penerimaan siswa baru kami jadi diterima?” pikirku. Seharusnya aku senang dengan kata-kata yang diucapkan guru itu. Tapi sekarang berbeda, aku merasa perjuanganku selama ini untuk tidak mengecewakan orang tuaku telah berakhir.
Air mataku mulai menetes tanpa kusadari. Aku jadi menyesal dan memikirkan kejadian buruk ini yang ikut menimpa orang lain yang tak ku kenal, dan seharusnya dia tidak mengalami hal ini.
“Padahal dia seharusnya tidak terlambat datang kesekolah, tapi karena ingin membantuku dia jadi ikut terlambat. Dan jika tadi sebentar saja aku berpegangan padanya, pasti kami akan lebih cepat sampai kesekolah karena dia sangat cepat mengendarai motornya, tapi aku malah tidak ingin menyentuhnya” sesalku dalam hati.
Aku ingin sekali meminta pada guru itu agar kami tidak dikeluarkan, atau setidaknya laki-laki ini tidak dikeluarkan, tapi aku tidak bisa berkata apa-apa.
“Pak, saya minta maaf Pak. Saya tidak bermaksud untuk tidak menghadiri upacara penerimaan  siswa baru ini secara sengaja pak. Saya mohon pak, agar kami bisa diterima kembali.” pinta anak laki-laki di sebelahku.
Tapi, guru itu malah menujuk kearah gerbang sekolah, seakan tangannya mengatakan kami berdua harus pergi.
“Tapi Pak…” kata anak laki-laki itu lagi.
Aku melihat kesungguhan di matanya. Guru itu mengngerutkan dahinya.
“Saya siap dihukum Pak, asalkan saya bisa tetap sekolah disini.” katanya dengan wajah memelas.
“Ada apa dengan kedua murid ini Pak?” tanya seorang laki-laki dengan suara berat berjalan dari belakang guru yang memarahi kami.
“Ini Pak, mereka terlambat. Seharusnya mereka tidak diterima lagi di sekolah ini, tapi mereka menolak saya suruh pulang.” kata guru itu.
Sesaat kami semua terdiam. Kemudian kedua guru itu memisahkan diri dari kami dan membicarakan sesuatu yang kami berdua tidak dapat mendengarnya.
“Heii.. Kamu udah gak nagis lagi kan? Aku akan berusaha supaya kita gak jadi dikeluarkan.” katanya dengan sedikit berbisik.
Aku mulai mengangkat wajahku dan menatap wajahnya dengan sejelas-jelasnya.
“Apa kamu begitu sedih??” tanyanya padaku. Masih kulihat senyumnya yang tulus. Dia tidak tampak seperti manusia dihadapanku, aku tak tahu apakah ini efek dari mataku yang masih berkaca-kaca karena air mata, tapi dia tampak seperti malaikat.
“Heii, kenapa kamu ngeliat aku gitu si? Kamu suka aku ya…? Hahaha.” godanya.
Aku tersadar dan mengalihkan pandanganku. Kulihat dua guru itu masih berbicara hal yang tidak kami ketahui.
“Apa kamu yakin kita akan tetap bisa bersekolah di sini?” tanyaku.
“Yakin, kenapa enggak?” jawabnya.
“Aku tidak..” kataku.
“Ohh, jadi karena itu kamu hanya bisa nangis dan gak mau membela diri? Kita gak akan mungkin dikeluarkan gitu aja kok. Percaya deh.” tegasnya.
Akhirnya guru piket tadi menghampiri kami.
“Tadi kalian bilang siap dihukumkan? Ikut saya!” katanya dan pergi.
Kami berdua saling menatap dan mengikuti guru itu. Ternyata kami dapat Surat Peringatan I dari sekolah. Dan dihukum membersihkan halaman sekolah selama seminggu penuh.
“Hahahaha, baru hari pertama sekolah di sini kita udah dapat masalah ya.. Masa udah dapat SP I? Bisa masuk Rekor Dunia nih..” katanya padaku dengan senyum itu lagi.
“Makasih ya..” jawabku.
“Untuk apa? Untuk SP pertama kita ini atau untuk rekor keterlambatan kita?” katanya.
“Kamu udah mau bantu aku walau kita belum saling kenal.” jawabku denagn suara lembut.
“Iya… iya… Eh, aku duluan ya.” katanya sambil berjalan memasuki ruang kelasnya.
Aku mengangguk.
***

            Pulang sekolah, kami berdua harus membersihkan lapangan sekolah.
            “Gimana mau betah sekolah di sini, hari pertama aja udah bermasalah..” keluhku. Sambil memegang sapu lidi dan serok aku membersihkan lapangan. Untung saja saat pulang sekolah hari pertama ini tidak banayk siswa yang nongkrong di halaman sekolah.
            “Hay…!!” suara yang sudah ku kenal menyapaku.
            “Hay..” balasku datar sambil menegakkan punggungku yang dari tadi bungkuk. Kulihat wajahnya masih dengan senyuman yang sungguh mempesona. Makin lama makin menarik saja, tapi aku tidak mau dia tahu kalau aku menyukai tingkahnya itu.
            “Bantuin dong!!” kataku agak sedikit memaksa.
            “Ehh.. Iya-iya, ini juga aku mau bantuin.. hehehe” jawabnya.
            Aku ini memang agak sulit bergaul, padahal ini adalah hal yang positif ada orang lain yang mau menolong dan welcome sama aku, tapi kenapa aku malah gak welcome? Aku juga tidak tahu, mungkin bagiku terlalu cepat aku untuk mempercayai seseorang dalam waktu setengah hari.
            Tugas membersihkan halaman akhirnya selesai tanpa ada basa-basi lagi antara aku dan anak laki-laki itu. Sesudah membereskan peralatan, kami mencuci tangan dan harus melapor kepada satpam.
            “Akhirnya selesai juga ya..” katanya dengan senyum itu lagi. Aku meliriknya dan hanya diam saja, seolah hanya aku yang bekerja.
            “Kenapa sih dari tadi diem aja? Kamu sakit?” tanyanya.
            “Enggak kok.” jawabku.
            “Trus?” tanyanya lagi.
            Aku bingung mau menjawab apa. Aku memang tidak mempunyai alasan kenapa setiap melakukan suatu pekerjaan aku selalu diam.
            “Kamu pasti jengkel ngerjain pekerjaan yang kamu tidak ingini kan. Kalo kamu anggep kita lagi dihukum, emang malu dan ngejengkelin hasilnya. Tapi, kalo kamu  anggap kita lagi olahraga, pasti gak berat deh ngelakuinnya. Take it easy aja lahh..” katanya.
Aku mulai menganalisa setiap kata-katanya, mungkin dia sedang berkata jujur, sehingga walaupun dalam keadaan yang tidak baik, dia masih bisa tersenyum.
Setelah melapor kepada pek satpam, aku dapat tawaran dari laki-laki yang sudah banyak sekali memberi pelajaran padaku hari ini. Tapi, entah kenapa aku bersikeraas untuk pulang sendiri. Dan akhirnya kami pulang sendiri-sendiri.
            Sampai di rumah, tidak ada siapa-siapa. Orang tuaku bekerja dan akan pulang sore menjelang malam. Seharusnya aku juga mengikuti berbagai macam les, privat atau semacamnya, tapi mama mengijinkan aku libur.


 (To Be Continued ...)

 

BLOG MISS PEBRI Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea