Selasa, 04 Desember 2018

Mencintai Jungkook BTS, salah? (2)

Diposting oleh Pebri Haloho di 12.11
Saat aku ke taman, Jungkook sudah ada di sana. Kali ini dia sendirian, dan sedang mendengarkan rekaman lagu yang dia rekam sendiri dari IPodnya. Aku ingin segera menyapanya, tapi akan lebih baik jika aku membelikan beberapa snack dulu agar kami bisa berbicara dengan santai. Lalu setelah aku membelikan snack dari Indomaret, aku melihat Jungkook telah berkumpul bersama Hoseok dan Jimin. Mereka memang selalu akrab. Lalu aku memutuskan untuk bergabung bersama mereka bertiga.


A : "Annyeong Oppa..! Kalian sedang membicarakan apa?"
JM : "Wah, annyeong. Kami sedang mencari inspirasi di sini. Kamu ngapain?"
HS : "Iyaahh.. mencari inspirasi? Hahaha! Kami ke sini karena harus menjemput Jungkook yang dari tadi dicariin ngga ketemu. Sekarang sudah ketemu, tadaa!!"


A : "Ooo.." kataku sambil mengangguk-angguk, "Ah.. ya kalian mau snack?" tanyaku basa-basi. Sebenarnya aku ingin bersama Jungkook sebentar saja, paling tidak sampai snack ini habis.
JM : "Aku tentu saja mau sekali, tapi aku takut pipiku semakin tembem. Lagipula kami akan segera latihan. Tapi apa tidak masalah kamu menawarkan snack itu pada kami? Bukankah itu buat Jungkook?" Jimin menatap Hoseok dengan sedikit tersenyum mengisyaratkan sesuatu.
JK : "Eh, hyung! Apa-apaan itu?" kata Jungkook sambil menghentikan keisengan kedua Hyungnya. "Maaf, kami harus segera latihan. Aku lupa melihat waktu karena terlalu asik mendengarkan musik. Hehe, bye!" kata Jungkook bergegas meninggalkanku dan menarik kedua Hyungnya yang sedang cengar-cengir tidak karuan. Aku hanya tersenyum, dan melambaikan tanganku ke arah mereka.
A : "Bye...!!"

Dari kejauhan aku masih mendengar mereka berbisik kemudian tertawa kecil. Aku ingin ngobrol dengan Jungkook, tapi dia harus latihan. Semakin hari Jungkook dan aku semakin sulit bertemu. Aku sangat rindu berbicara dan bercanda dengan Jungkook. Karena Jungkook selalu punya cara aneh untuk menghiburku.


Meskipun begitu aku selalu berusaha memahami tujuan mereka datang kesini bukanlah untuk bermain-main. Mereka semua punya tujuan yang sama, menjadi Idol yang sukses. Aku juga sama, dan aku juga tidak akan menyia-nyiakan kesempatanku kali ini.

***

Sebulan berlalu semenjak kajadian itu, aku tidak pernah bertemu dengan Jungkook lagi. Aku juga tidak bisa menghubunginya karena kami tidak diperbolehkan memiliki handphone selama menjalani trainee. Aku juga tidak bisa mengintip kegiatan Jungkook, karena gedung latihan laki-laki dan perempuan terpisah cukup jauh. Aku tidak melihat Jungkook juga di taman, aku keluar untuk mencari peluang bertemu dengan Jungkook di sore hari seperti kebiasaan kami dulu, tapi hasilnya nihil . Aku rasa Jungkook dan anggota BTS yang sebentar lagi akan debut sedang sibuk-sibuknya, jadi aku hanya bisa mengeluh sendiri.

Suatu pagi aku bangun cepat dan ke ruang latihan lebih awal dibanding temanku yang lainnya. Hari ini aku ingin berlatih lebih giat supaya bisa secepatnya debut dan menyusul BTS menjadi Idol. Tak lama kemudian ruang latihan dipenuhi trainee lain dan mereka sedang membahas hal yang sepertinya seru. Aku juga ingin tahu apa yang mereka bicarakan dan aku bertanya pada salah satu temanku. Ternyata hari ini Big Hit akan kedatangan Produser yang mencari bakat dibidang acting untuk menjadi pemeran utama disebuah drama terbaru. Aku tidak tahu sama sekali tentang hal ini, tapi aku tertarik untuk mengikuti audisinya.

Setelah beberapa menit, para trainee berkumpul di aula, dan aku melihat ada 3 orang yang akan mengaudisi di depan kami. Hari ini selain ingin mengikuti audisi, aku juga ingin sekali melihat Jungkook di aula yang dipenuhi trainee Big Hit ini. Mataku melirik ke kanan dan ke kiri, mataku seolah mesin scanner, berusaha menemukan sosok Jungkook. Tapi aku tidak melihatnya. Kali ini aku hanya melihat Taehyung yang sedang berdiri di pojok ruangan agar dapat memandangi suasana audisi.

Satu persatu trainee dipanggil untuk beracting di depan kamera, di depan begitu banyak trainee lainnya. Hal ini cukup mencengangkan, karena sebelumnya kami tidak pernah mengikuti audisi semacam ini, dan tanpa pemberitahuan awal. Tapi apapun ceritanya aku sangat ingin mengikuti audisi ini. Aku benar-benar gugup, aku bahkan tidak pernah punya pengalaman seperti ini, tapi kelihatannya drama ini harus segera ditayangkan sehingga mereka membuat audisi dadakan untuk mendapatkan pemain yang memiliki bakat acting meskipun tanpa latihan.

V: "Hei, kau disini? Tertarik audisi juga ternyata?" suara berat V menghancurkan konsentrasiku.
A: "Ah!! Oppa.. kau mengagetkanku saja!" kataku.


V: "Hahaha :D kau ini selain suka menghayal suka kaget juga ya, padahal aku dari tadi sudah berada disampingmu, tapi kau tetap menghayal." keluh V.
A: "Aku tidak menghayal, aku sedang berkonsentrasi untuk menghapal dialog. Oh iya, Oppa juga ingin ikut audisi? Bukankah BTS akan segera debut? Aku rasa PD-nim tidak akan setuju Oppa ikut audisi ini."
V: "Aku juga tidak tahu kapan kami akan debut. Tapi aku, jujur saja, dengan ketampananku ini sebenarnya aku ingin menjadi seorang aktor. Hahaha :D" canda V.
A: "Aahhh.. Oppaaaa... bisa saja bercanda disaat seperti ini! Ya wajar saja, Oppa kan tidak benar-benar ingin menjadi aktor, lagipula lolos atau tidak audisi kali ini, Oppa akan debut bersama BTS. Huft! Menjengkelkan!" aku merasa jengkel sendiri.



V: "Hahaha :D Kau cute sekali kalau sedang marah... hahaha :D" V kembali tertawa dan mengusap-usap kepalaku.

Taehyung atau yang sering dipanggil V, adalah orang yang senang bergaul sehingga dia punya banyak teman. Dia juga baik kepada semua orang, suka bercanda dan terkadang tingkahnya yang konyol membuat jengkel.

Aku ingin sekali menanyakan keberadaan Jungkook padanya, tapi dia sudah keburu membuat aku kesal. Tapi aku ingin mencoba bertanya lagi, paling tidak memastikan Jungkook baik-baik saja.

A: "Oppa.. " belum selesai aku berbicara V sudah bangkit dan maju ke depan para juri.

Ternyata sudah giliran V, dengan percaya diri dia melangkah dan tersenyum. Dia memperkenalkan dirinya lalu, setelah berbincang sedikit dengan juri, dia mulau beraksi. V adalah orang yang suka bercanda, tapi tidak untuk acting. Audisi kali ini, V menunjukkan taringnya di depan semua juri dan para trainee. Acting yang begitu natural dan mendalami peran. V memang cocok menjadi aktor. Aku tercengang melihat acting V, tak pernah ku sangka dia bisa seserius itu. Beberapa menit kemudian, seluruh ruangan dipenuhi tepuk tangan, memuji acting V. Tak sedikit trainee yang masih baru, keluar dari ruangan tersebut karena sudah patah semangat melihat acting V barusan.

V berjalan ke arahku, lalu dia tersenyum manis.
V: "Bagaimana acting Oppa?"
A: "Ah.. kau kereeeeenn sekali Oppa!!"
V: "Kalau begitu kau harus teraktir aku nanti malam!" kata V kemudian melengos keluar aula.

Aku bingung. Dan tak lama kemudian namaku dipanggil. Aku dipanggil karena ruang aula sudah hampir kosong ditinggalkan para trainee. 

***


0 komentar:

Posting Komentar

Say something please...

 

BLOG MISS PEBRI Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea