Sabtu, 26 Februari 2011

Dasar Determinasi Ikan Secara Umum

Diposting oleh Pebri Haloho di 16.49
Ciri-ciri ikan yang penting untuk dideterminasi adalah:

Sirip, meliputi rumus sirip yakni menggambarkan bentuk dan jumlah jari-jari sirip dan serta bentuk sirip sendiri. Jari-jari sirip dapat dibedakan menjadi dua macam:
  1. 1. Jari-jari keras
  2. 2. Jari-jari lemah
Jari-jari keras tidak beruas-ruas, pejal (tidak berlobang) keras dan tidak dapat dibengkokkan. Biasanya jari-jari keras batil atau duri yang merupakan alat pertahanan diri pada ikan. Jumlah jari-jari keras dinotasikan dengan huruf romawi (I, II, III, dst).

Jari-jari lemah biasanya bening seperti tulang rawan, mudah dibengkokkan dan beruas-ruas. Bentuknya berbeda-beda tergantung pada jenis ikannya. Jari-jari lemah mungkin sebagian mengalami pengerasan atau bergerigi, bercabang atau antara satu dengan yang lainnya berhimpitan. Jumlah jari-jari lemah dinotasikan dengan angka biasa (1, 2, 3, dst).

Notasi yang digunakan untuk penulisan rumus sirip adalah:
  1. Sirip punggung (pinna dorsalis) = D
  2. Jika jumlah sirip punggung 2 maka penulisan dengan punggung pertama = D1
  3. Dan untuk sirip punggung kedua = D2
  4. Sirip ekor (pinna caudalis) = C
  5. Sirip dubur (pinna analis) = A
  6. Sirip perut (pinna ventralis) = V
  7. Sirip dada (pinnae pectoralis) = P
 Menghitung jari-jari sirip

Cara menuliskan rumus sirip, pertama-tama dicantumkan kode rumus sirip yang akan diamati. Misalnya sirip punggung yang terdiri dari satu buah dengan jari-jari keras 2, dan jari-jari lemah 8, maka penulisannya adalah D.II.8, dan bila sirip punggung ada 2 buah pada sirip pertama terdapat 2 jari-jari keras dan 8 jari-jari lemah, sedangkan pada sirip punggung kedua terdiri dari 1 jari-jari keras dan 9 jari-jari lemah, berikut sirip ekor hanya terdiri dari 12 jari-jari lemah, sirip dubur terdiri dari 1 jari-jari keras dan 5 buah jari-jari keras, sirip perut terdiri dari 7 jari-jari lemah maka notasi penulisan rumus siripnya adalah:
D1.II.8; D2.I.9; C.12; A.I.5; V.7; P.7 (pada sirip dada karena berpasangan, maka yang dihitung cukup yang disebelah kiri).

Pada ikan-ikan yang memiliki sirip punggung dan sirip dubur dengan jari-jari yang jelas, maka dua jari-jari sirip ekornya bercabang, jumlah jari-jari sirip ini ditetapkan sebanyak jumlah jari-jari yang bercabang ditambah dua.

Tipe Sirip Ekor

Tipe sirip ekor ada 7, yaitu:
  1. Membulat
  2. Bersegi
  3. Sedikit cekung
  4. Bentuk bulan sabit
  5. Bercagak
  6. Meruncing
  7. Lanset
Morfometrik

Perbandingan ukuran tubuh merupakan perbandingan antara panjang total, panjang baku dan tinggi badan ikan. Berdasarkan bentuk dan ukurannya ikan sangat berlainan tergantung pada jenis ikannya, demikian juga umur dan tempat hidupnya. Untuk itu ukuran tidak diberlakukan dengan ukuran mutlak tetapi cukup dengan perbandingan.
  • Panjang baku/biasa adalah panjang badan dimulai dari kepala paling depan (moncong rahang) sampai pada perlipatan pangkal sirip ekor.
  • Panjang total/seluruhnya adalah panjang badan dimilai dari kepala paling depan sampai sirip ekor yang paling belakang.
  • Tinggi badan adalah ukuran panjang dimulai dari pangkal sirip punggung sampai pangkal sirip perut.
  • Tinggi batang ekor adalah panjang terdepan pada perlipata sirip ekor.
  • Panjang batang ekor adalah panjang antara tepi caudal dasar sirip dubur dengan pangkal jari-jari pertama sampai selaput sirip dibelakang jari-jari terakhir.
  • Panjang dasar sirip punggung atau sirip adalah panjang antara pangkal jari-jari pertama sampai selaput sirip dibelakang jari-jari terakhir.
  • Panjang bagian muka sirip punggung adalah panjang antara ujung hidung (antara bibir) hingga ke pangkal jari-jari pertama sirip punggung.
  • Panjang kepala adalah panjang antara ujung depan dengan hidung sampai tepi belakang kuping tutup insang
  • Tinggi kepala adalah panjang garis tegak antara pertengahan kepala sampai bawah.
  • Lebar mata adalah panjang garis tengah rongga mata.
Linea Lateralis

Bentuk dan jumlah sisik yang membentuk linea lateralis:

  1. Bentuk linea lateralis dan sisik yang membentuk linea lateralis: Linea lateralis ikan jumlahnya bermacam-macam, ada yang hanya satu dan ada pula yang  lebih, sedang bentuk ada yang lurus tak terputus, atau bengkok, atau terputus menjadi dua bagian. Sisik yang membentuk linea lateralis berlobang atau berpori dan dibawah sisik terdapat berkas syaraf. Cara menghitung sisik pada linea lateralis dimulai dari sisik dibelakang lengkung operculum sampai sisik  pada permukaan pangkal ekor, atau pada ruas tulang belakang bagian ekor yang terakhir.
  2. Menghitung jumlah sisik di atas dan dibawah linea lateralis (gurat sisi) WEBER  dan DE BEAUFORT menghitung jumlah sisik diatas dan dibawah linea lateralis denagn membuat garis tegak dari permukaan sirip punggung pertama hingga pertengahn dasar perut dan menghitung jumlah sisik yang akan dilalui garis ini, tetapi apabila cara ini tidak mungkin diterapkan, karena melalui sirip dasar perut maka diambil garis tegak dari ujung dasar siri perut (jari-jari terakhir) ke sirip punggung (jari-jari pertama).
Cara lain untuk menghitung sirip di atas linea lateralis adalah dengan menghitung sisik dari awal permulaan sirip punggung dan dihitung miring ke bawah, sedang sisik di bawah linea lateralis dimulai dari permulaan sirip dubur dihitung miring keatas. Pada kedua cara perhitungan ini sisik linea lateralis sendiri tidak dihitung.

Sisik

Sisik meliputi bentuk sisik, komponen penyusun sisik serta bentuk garis-garis pada sisik.
  1. Cycloid adalah tipe sisik yang terbentuk dari corium atau dermis. Bentuk circuler atau ovoid secara mikroskopik tampak adanya garis-garis konsentris, garis-garis radier guanophore dan sel-sel pigmen.
  2. Ctenoid merupakan tipe sisik yang tepi luarnya bergerigi-rigi seperti duri-duri halus atau gigi sisir, sedang bagian tepi yang melekat mempunyai lapisan luar yang mengandung unsur tulang yang disokong oleh suatu lapisan jaringan pengikat fibrosa.
  3. Tipe Ganoid adalah tipe sisik yang sebagian besar terdiri atas lapisan tulang, dan permukaan luarnya diselubungi oleh ganion yaitu suatu bahan yang mempunyai email yang dibentuk oleh corium.
  4. Sisik Placoid ini merupakan tipe sisik paling primitif berasal dari dermis. Sisik ini pipih dan tertanam di dalam kulit dengan suatu spina yang meruncing atau membulat yang menonjol terdiri atas dentin yang keras.
Tipe Letak Mulut

Tipe letak mulut ikan ada 3, yaitu:
  1. Terminal
  2. Sub terminal
  3. Superior
Macam-macam Tipe Gigi pada Langit Mulut

  • Bercabang tiga
  • Bentuk kerucut
  • Bentuk taring
  • Gigi seri
  • Tiga baris gigi seperti parut
  • Gigi geraham
Potongan melintang badan ikan menunjukkan bentuk badan ikan, ada yang berbentuk ramping bergeligir, pipih tegak, bundar, pipih datar dan sangat pipih.

      6 komentar:

      Anonim mengatakan...

      artikel yang menarik .....lebih bagus bila di lengkapi literaturny :)

      Pebri Haloho mengatakan...

      hehhe.. :)

      literaturnya diktat saya..

      Anonim mengatakan...

      hehehe,.
      dari buku penuntun praktikum y kk,.
      ;)

      Anonim mengatakan...

      hehehe,.
      dari buku penuntun praktikum y kk,.
      ;)

      Pebri Haloho mengatakan...

      iya gitu deh.. :)

      hehe :D

      Pebri Haloho mengatakan...

      harus dimanfaatkan lah buku praktikum kita yang mahal itu.. :D

      Posting Komentar

      Say something please...

       

      BLOG MISS PEBRI Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea